Oleh : dr. Farhandika Mursyid
Dokter Umum, Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala
Bagi yang memeriksa kalender kesehatan, tentu saja paham bahwa setiap tanggal 6 April, kita memperingati Hari Aktivitas Fisik Sedunia. Begitu juga dengan tahun ini. Dengan mengambil tema “Every Step Counts”, perayaan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik untuk meningkatkan taraf kesehatan kita.
Sekadar informasi, aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik sendiri sudah menjadi salah satu kegiatan yang dimasukkan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di tahun 2015. Di flyer yang disebarkan oleh Kemenkes, dianjurkan bagi kita untuk beraktivitas fisik selama minimal 30 menit sehari dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tentu saja dengan membatasi kegiatan yang membuat banyak duduk seperti menonton TV, atau bermain komputer.
Bukan lagi rahasia jika aktivitas fisik dapat meningkatkan taraf kesehatan fisik, apabila dilakukan dengan taraf yang sesuai dan mengerti batasannya. Contohnya, mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, obesitas, kencing manis (diabetes), dan lainnya.
Selain itu, ternyata aktivitas fisik juga turut meningkatkan kondisi kesehatan jiwa, lho! Terutama untuk beberapa penyakit jiwa tertentu. Apa saja itu? Mari kita bahas satu-persatu!
Depresi
Baca : Memahami Perbedaan Rasa Sedih dan Depresi
Pencegahan
- Aktivitas fisik selama ini merupakan faktor yang membantu untuk mencegah terjadinya gejala depresi pada semua kelompok usia, diperkirakan peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan risiko depresi sebanyak 45%
Pengobatan
Aktivitas fisik sendiri memiliki tingkat efektivitas yang sama dengan obat antidepresan atau terapi kognitif perilaku dalam pengobatan gejala depresi ringan
Selain itu, pada pasien dengan gejala depresi berat atau kebal akan pengobatan, aktivitas fisik yang dikombinasikan dengan pengobatan antidepresan dapat membantu dalam pengurangan gejala.
Skizofrenia
Baca : Mengenal Skizofrenia / Schizophrenia
Pencegahan
- Pada populasi di Finlandia, kurangnya aktivitas fisik selama anak-anak dan remaja merupakan salah satu faktor risiko terjadinya skizofrenia.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang terstruktur dapat meningkatkan domain kognitif, sosial dan klinis dari anak-anak yang memiliki risiko menderita skizofrenia.
Pengobatan
- Secara keseluruhan, peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan terjadinya gejala skizofrenia serta meningkatkan kualitas hidup, termasuk juga dengan gejala negatif (apatis, afek yang datar)
- Komplikasi dari obat antipsikotik seperti obesitas dan gangguan metabolik dapat dikendalikan melalui peningkatan aktivitas fisik.
Demensia
Pencegahan
- Aktivitas fisik dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan kognitif dan penyakit neurodegeneratif, seperti demensia, sebesar 10%.
- Penurunan sekitar 25% dari kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan kasus Alzheimer sebanyak 1 juta secara global.
Pengobatan
- Peningkatan aktivitas fisik dapat mengurangi terjadinya penurunan fungsi kognitif.
- Peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan mobilitas, keseimbangan dan kemampuan untuk berjalan, serta dapat menurunkan risiko jatuh pada orang dengan demensia.
Meskipun sudah ada bukti bahwa aktivitas fisik dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan gangguan jiwa di atas, namun aktivitas fisik sendiri tidak dapat menjadi modalitas utama dalam pengobatan gangguan kejiwaan. Masih dibutuhkan untuk metode pencegahan lainnya, seperti konsultasi kepada professional kesehatan mental, seperti dokter umum, psikiater, dan psikolog. Hal ini dapat berperan dalam menentukan jenis terapi yang perlu dilakukan, seperti pemberian obat-obatan (farmakoterapi), dan terapi bicara (psikoterapi).
Jika teman-teman ingin mencoba, Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala merupakan Rumah Sakit yang terletak di pusat kota Yogyakarta dan memberikan pelayanan kesehatan khusus di bidang kesehatan jiwa. Bersama psikiater, dokter umum, atau psikolog yang kompeten, kami bersedia membantu teman-teman supaya bisa pulih dari gejala gangguan jiwa apapun, termasuk juga depresi. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan pantau jadwal dokter atau pantau di informasi kontak berikut ini.
Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala juga sudah melayani pendaftaran on-line, baik untuk pelaksanaan Poliklinik, Rapid Swab Antigen, Penjemputan Pasien, atau Pembelian Obat (khusus untuk pasien lama). Informasi selanjutnya, silahkan daftar di sini.
Salam Jiwa Nirmala!
Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala
Jl. Jayaningprangan No. 13, Gunungketur,
Kec. Pakulaman, Kota Yogyakarta
Telp. (0274) 515255
Nomor WA : 0815 2461 7175