Oleh : dr. Farhandika Mursyid
Dokter Umum Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala
Mungkin sebagian besar dari kita sering mendengar istilah halusinasi atau singkatnya, nge-halu. Terutama, bagi anak-anak muda saat ini. Contohnya, bagi yang ngefans K-POP, mungkin pernah nge-halu kelak bisa bertemu atau bahkan sampai pacaran dengan artis favoritnya. Namun, sejatinya, definisi dari halusinasi bukanlah seperti itu.
Kalau begitu, apa sih memangnya definisi dari halusinasi tersebut?
Jadi begini, halusinasi sendiri adalah adanya gangguan pada panca indera di mana kita merasakan, melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Yang menjadi masalah adalah orang yang mengalami halusinasi tersebut mengalami keyakinan akan apa yang dirasakannya melalui panca indera. Sehingga, hal itu turut menganggu dalam kehidupan sehari-hari.
Halusinasi sendiri dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan, seperti berikut:
- Masalah kesehatan jiwa, seperti skizofrenia, psikosis, gangguan bipolar dengan gejala psikotik, depresi dengan gejala psikotik, delirium, atau demensia.
- Penyakit fisik, seperti demam tinggi pada anak-anak atau lansia, tumor otak, gangguan pada mata, gangguan pada telinga bagian dalam, migrain, stroke
- Penyalahgunaan NAPZA (Narkoba, Psikotropika, Zat Adiktif), terutama yang bersifat halusinogen (menyebabkan halusinasi), seperti LSD, phencyclidine, atau obat lainnya seperti cocaine atau alkohol.
- Kurang tidur
Untuk mengetahui penyebab dari halusinasi, terkadang perlu juga dilakukan pemeriksaan tertentu, baik itu anamnesis (bertanya-tanya), pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa laboratorium seperti tes darah, tes urine untuk menentukan status pemakaian narkoba, atau pemeriksaan canggih seperti CT Scan atau EEG.
Seperti yang diketahui, gejala dari halusinasi tersebut meliputi gejala yang mengenai panca indera kita yang mencakup:
- Halusinasi penglihatan → melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, seperti manusia, benda, atau cahaya.
- Halusinasi pendengaran → mendengar suara, perintah, atau ancaman yang sebenarnya tidak ada. Tipe yang paling sering terjadi.
- Halusinasi penciuman → mencium bau harum atau bau sedap, namun sumber dari bau tersebut masih tidak ada.
- Halusinasi pengecapan → mengecap rasa yang aneh dan tidak seharusnya, seperti rasa logam pada makanan atau minuman yang dikonsumsi, padahal logam itu tidak ada.
- Halusinasi sentuhan → merasa bahwa ada seorang yang meraba atau ada hewan yang merayap di kulitnya.
Jika sudah ada gejala serupa halusinasi, tentu harus diobati secara cepat karena jika tidak tertangani dapat menyebabkan gejala yang lebih parah lagi, seperti gangguan dalam interaksi sosial, tindakan menyakiti orang lain, hingga mengarah ke tindakan bunuh diri.
Untuk pengobatan sendiri, disarankan untuk memeriksakan terlebih dahulu ke dokter, dengan dokter umum sebagai garda terdepan. Nantinya, dokter umum akan melakukan asesmen untuk menentukan apakah perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter spesialis atau tidak.
Kebanyakan pasien dengan gejala halusinasi juga turut mendapatkan pemeriksaan secara langsung dari dokter spesialis jiwa atau psikiater dikarenakan kemungkinan mengalami gejala kejiwaan seperti skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya. Nantinya, dari sana, psikiater akan memberikan manajemen tertentu seperti obat atau psikoterapi yang bermanfaat untuk mengurangi gejala halusinasi yang ada.
Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala adalah Rumah Sakit yang bergerak khusus di bidang kesehatan jiwa. Terletak di pusat kota Yogyakarta, Rumah Sakit ini juga memiliki dokter umum, psikiater (dokter spesialis), dan psikolog yang berkompeten dan mampu menangani gangguan kejiwaan yang dialami. Pelayanan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit ini juga menerapkan pelayanan prima untuk meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat.
Sumber Artikel :