Oleh : dr. Farhandika Mursyid
Tanggal 26 Juni lalu, kita turut memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Hari yang disepakati oleh United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) ini dirayakan guna memperkuat aksi secara universal dan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Menurut Undang-Undang Narkotika pasal 1 ayat 1, narkotika adalah zat buatan ataupun yang berasal dari tanaman yang dapat memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, hingga menyebabkan kecanduan. Namun, seperti dua sisi mata uang, narkoba atau narkotika dan obat-obatan ini dapat berperan sebagai zat penyembuh kesehatan atau malah merusak kesehatan.
Baca : Apa Itu Kecanduan / Adiksi?
Jika digunakan dalam dosis yang tepat dan waktu yang tepat, narkoba dapat memberikan manfaat, seperti menciptakan rasa tenang, atau mengurangi nyeri. Namun, jika dipakai dosis berlebih hingga ke tahap penyalahgunaan, narkoba tentu dapat menyebabkan kecanduan yang nantinya dapat merusak kesehatan. Biasanya, penyalahgunaan ini berawal dari efek menyenangkan yang dirasakan oleh sang pemakai yang memunculkan keinginan untuk terus mencoba lagi.
Pada tahun 2021, Badan Narkotika Nasional menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan jumlah pengguna narkotika di Indonesia, dari 3,41 juta jiwa di tahun sebelumnya, menjadi sebesar 3,66 juta jiwa (1,95 persen). Pernyataan ini cukup mengkhawatirkan dan membuat kita perlu semakin paham akan bahaya dari narkoba itu sendiri.
Berikut adalah bahaya narkoba secara garis besar yang dapat ditemukan pada diri kita.
- Menurunnya Kesadaran hingga Hilang Ingatan
Beberapa narkoba seperti contohnya jenis depresan (alkohol, pil BK, ganja), dapat mengakibatkan efek sedatif (bius) pada kita. Sehingga, ketika kita menyalahgunakan jenis tersebut, kita condong merasa kebingungan, tertidur, hilang ingatan, perubahan perilaku, hingga gangguan pada keseimbangan.
- Dehidrasi
Beberapa narkoba dapat menimbulkan ketidakseimbangan pada elektrolit kita. Sehingga, salah satu gejala yang dapat muncul adalah dehidrasi atau kehilangan cairan. Jika semakin berat, kondisi tersebut dapat berujung kepada nyeri dada, serangan panik, hingga kejang. Jika hal itu dibiarkan, maka gejala tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada otak.
- Merusak Sel pada Otak
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dan dosis yang tinggi dapat menganggu koordinasi yang ada pada otak kita. Dalam satu kondisi, otak kita dipaksa untuk bekerja lebih cepat, namun terkadang malah dipaksa untuk lebih tenang. Jika dibiarkan, maka berpotensi menimbulkan adanya kerusakan otak yang membutuhkan waktu lama untuk bisa pulih kembali.
- Menganggu Kualitas Hidup
Rasa ketagihan atau kecanduan yang terjadi akibat efek dari penggunaan narkoba tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada kualitas hidupnya. Contoh yang lebih ideal adalah seseorang yang memiliki kecanduan terhadap satu jenis narkoba, lalu, dia tidak mampu memenuhi keinginannya tersebut. Lantas, dia pun berbuat nekat seperti mencuri atau berbohong hanya demi memuaskan hasrat kecanduannya.
Kondisi tersebut tentu dapat memicu buruknya hubungan sosial, serta dapat berakibat kepada pelanggaran hukum.
- Overdosis yang berujung kematian
Bahaya narkoba yang paling parah adalah kematian. Hal ini terjadi jika dalam satu waktu, kita mengonsumsi narkotika dalam jumlah melebihi kadar yang dapat ditoleransi dalam tubuh kita. Kondisi ini disebut sebagai overdosis. Jika overdosis tersebut tidak ditangani dengan cepat, maka dapat mengakibatkan kematian.
Dari poin tersebut, dapat disimpulkan bahwa narkoba tentu saja berbahaya bagi kita jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan waktu yang lama. Oleh karena itu, mari kita jauhi bersama dengan memahami bahaya dan jenis-jenisnya.
Sumber artikel:
Thanks for the good writeup. It in truth was once
a leisure account it. Glance complex to far delivered agreeable from you!
However, how could we communicate?