Efek Samping Obat (ESO) erupakan efek yang tidak dikehendaki Akibat penggunaan obat pada dosis yang lazim. Efek samping tidak selalu terjadi, tergantung pada variabilitas individu.
Efek samping obat dikelompokkan menjadi:
- Efek samping yang dapat diperkirakan, seperti efek karena aksi farmakologi yang berlebihan, seperti obat antidiabetik oral yang menyebabkan hipoglikemia dan hipotensi.
- Efek samping yang tidak dapat diperkirakan seperti reaksi alergi.
Apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping obat?
Penatalaksanaan efek samping obat tergantung pada berat ringannya gejala.
Untuk efek samping yang tidak mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh, seperti perubahan warna urin, sering kencing, maka tidak perlu dilakukan tindak lanjut. Obat yang dapat menimbulkan efek samping mengantuk, tidak boleh dikonsumsi saat akan berkendara karena dapat mempengaruhi konsentrasi.
Efek samping yang ringan, seperti rasa tidak nyaman pada lambung atau mual, dapat diatasi dengan minum obat setelah makan.
Bila efek samping tidak dapat diatasi dengan modifikasi, maka dapat digunakan obat-obat simptomatik/meredakan gejala.
Bila tidak menunjukkan perbaikan, maka dapat konsultasi ke dokter supaya terapi diganti dengan obat yang lain.
Bila mengalami efek samping hipoglikemia ringan setelah minum obat antidiabetik golongan Sulfonilurea (Glibenklamid, Glikazid, Glikuidon, Glipizid dan Glimepirid), dapat diatasi dengan pemberian air gula dalam jumlah tertentu.
Efek samping berat yang membahayakan seperti gejala alergi, sesak/hipotensi, hipoglikemi berat hingga tak sadar), maka harus segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Contoh Efek Samping Obat
- Batuk
- Mengantuk
- Hipoglikemi (Gula darah turun)
- Mual atau rasa tidak nyaman pada lambung
- Kemampuan penglihatan berkurang
- Telinga berdengung
- Sulit tidur
- Sakit kepala (pusing)
- Sering buang air kecil
- Warna BAK kemerahan atau BAB agak gelap
Contoh Alergi pada Obat
Efek samping yang tidak dapat diperkirakan diantaranya adalah alergi. Reaksi tersebut dapat timbul karena perbedaan variabilitas dari genetika antar individu.
Gejala alergi obat dapat ditandai dengan kulit kemerahan, gatal, bengkak pada mukosa (sekitar mata atau mulut), sesak, hipotensi setelah minum obat tertentu. Gejala tersebut muncul dalam waktu beberapa menit, jam, bahkan hari.
Obat yang menimbulkan reaksi alergi, meliputi : antibiotik, antinyeri, obat TBC, obat kejang, zat besi untuk anemia.
Hubungi rumah sakit terdekat bila anda memerlukan bantuan medis. Atau silakan hubungi kami bila anda memerlukan bantuan. Anda juga bisa menyesuikan dengan jadwal dokter anda.
RUMAH SAKIT KHUSUS PURI NIRMALA
JL. Jayaningprangan No. 13 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta
Telp. (0274) 515255 & 587400
Stay Safe, Stay Healthy.
Mau tanya dok, kalau mengkonsumsi obat dari puri nirmala terus menyusui anak gmn, apakah ada efek di anaknya atau enggak?
silakan berkonsultasi dengan dokter melalui telp / datang langsung ya. terima kasih