Dari Puasa, Kita Belajar tentang Mindfulness

manfaat puasa

Salam Jiwa Nirmala!

Tak terasa, kita sudah memasuki hari-hari terakhir di bulan Ramadan. Terutama, setelah kita berpuasa sebulan penuh lamanya melawan godaan akan haus, lapar, dan hawa nafsu lainnya, kita akan menginjak Hari Raya Idul Fitri yang dianggap sebagai Hari Kemenangan. Selama bulan puasa ini, tentu saja banyak sekali hal yang kita pelajari dari puasa tersebut. Baik itu dari segi hal spiritual, kesehatan, atau hal lainnya. Namun, kita tidak bisa membantah bahwa kita juga bisa mengambil pelajaran penting dari sisi kesehatan jiwa.

Salah satu hal yang paling sering dibicarakan dan berkaitan dengan puasa adalah tentang mindfulness. Bagi yang belum paham, mindfulness merupakan sebuah sikap sadar secara penuh akan kondisi, aktivitas, ataupun lingkungan yang dialami pada masa kini. Sikap tersebut harus disadari penuh tanpa adanya penilaian tertentu.

Dalam menerapkan mindfulness ini sendiri, kita diharuskan untuk membebaskan diri dari apa yang terjadi di masa lalu, atau apa yang akan terjadi di masa depan. Fokus yang penting ada pada apa yang dilakukan sekarang ini. Misalnya, saat kita sedang berjalan kaki menyusuri jalan setapak, atau di saat kita sedang menyantap makanan, kita hanya fokus dengan aktivitas yang dilakukan tepat di detik itu, bukan detik yang lalu atau detik yang akan datang.

Sejatinya, kegiatan mindfulness ini sudah diterapkan baik itu di saat kita masih menahan dahaga dari pagi hingga sore, atau setelah kita berbuka puasa.

Di saat kita sedang berpuasa, kita diminta untuk membawa niat berpuasa itu demi meningkatkan kemampuan kita dalam mengendalikan berbagai dahaga yang muncul. Contohnya, ketika kita sedang ingin marah, kita dituntut untuk menggunakan kesadaran sepenuhnya untuk mengenal rasa marah tersebut. Sehingga, pelan-pelan, rasa marah itu nantinya akan memudar dan energinya teralihkan melalui kegiatan produktif. Banyak studi yang membuktikan bahwa puasa sendiri dapat meningkatkan fungsi kognitif, konsentrasi, serta disiplin dalam diri kita.

Begitu juga di saat kita sudah berbuka puasa, kita menikmati segelas air dan memakan santapan yang kecil, bisa itu satu buah kurma, atau buah-buahan lainnya. Ketika kita berbuka, kita pun juga kembali fokus dalam menikmati sensasi yang ditawarkan saat kita berbuka tersebut. Entah itu, ketika seteguk air tersebut sudah melewati tenggorokan kita, atau ketika kita mengunyah makanan kecil untuk bekal buka puasa. Sejenak, kita bisa melepaskan diri dari riuh-riuh yang ada sebelum kita berbuka puasa.

Kegiatan mindfulness ini pun juga dapat membawa kita kepada fungsi kejiwaan yang luhur, dengan menciptakan rasa tenang, nyaman, dan juga rasa cukup. Sesuai dengan penerapan mindfulness itu sendiri yang bertujuan untuk menghilangkan rasa cemas ataupun depresi, dan juga untuk meningkatkan segala macam perasaan positif untuk berfungsi di otak kita. Sehingga, ke depannya, diharapkan juga puasa dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk dapat mengelola segala macam emosi yang ada di diri kita.

Tentu saja untuk mencapai harapan itu, kita perlu menyadari bagaimana pikiran dan emosi itu ada, dan berusaha untuk tidak terpengaruh olehnya. Dari sini, kita pun belajar bahwa memang puasa sendiri bukanlah hanya sekadar memenuhi kewajiban dan menjauhi segala larangan yang dapat membatalkan puasa. Namun, puasa juga merupakan sebuah proses yang melatih kesadaran kita dan juga kendali diri atas emosi tersebut.

Bagi yang masih berpuasa, apakah Sobat Jiwa Nirmala merasakan hal serupa juga?

Atau ada pendapat lainnya?

Silahkan ceritakan di kolom komentar.

Ditulis oleh : dr. Farhandika Mursyid
Dokter Umum, Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala.

==============

Hubungi rumah sakit terdekat bila anda memerlukan bantuan medis. Atau silakan hubungi kami bila anda memerlukan bantuan. Anda juga bisa menyesuikan dengan jadwal dokter anda.

RUMAH SAKIT KHUSUS PURI NIRMALA

JL. Jayaningprangan No. 13 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta

Telp. (0274) 515255 & 587400

Stay Happy, Stay Safe, Stay Healthy.

1 thought on “Dari Puasa, Kita Belajar tentang Mindfulness

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *