Diet pada Penderita Anoreksia Nervosa

Oleh : Erina Novita Putri, Amd.Gz

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang diakibatkan oleh penurunan berat badan yang drastis. Penderita anoreksia biasanya melakukan diet secara berlebihan, menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem.

A. Faktor penyebab Anoreksia

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena anoreksia antara lain:

a. Mengalami kecemasan atau depresi

b. Mengalami kesulitan dalam mengelola stress

c. Rasa takut berlebihan terhadap kegemukan, meski berat badan sudah berada di bawah normal.

d. Persepsi tubuh yang terganggu (merasa tubuhnya sangatgemuk padahal kenyataannya sangat kurus).

e. Memiliki kekhawatiran berlebihan tentang masa depan

f. Cenderung perfeksionis

g. Memiliki citra diri yang negatif

h. Riwayat gangguan makan saat masa kanak-kanak

i. Emosi yang mudah terpengaruh

B. Gejala Anoreksia Nervosa:

1. Berat badan yang turun drastis

2. Penurunan tekanan darah

3. Pusing

4. Kulit kering

5. Suhu tubuh yang dingin

6. Rambut rontok

7. Denyut jantung tidak teratur

8. Gula darah rendah

9. Gangguan hormon kesuburan dan paratiroid

10. Sel darah putih yang rendah, yang menandakan sistemimun yang lemah dan rentan terhadap infeksi

Salah satu bentuk terapi dari anoreksia nervosa yaitu terapinutrisi. Nutrisionis atau dietitian berperan penting dalammemberikan edukasi tentang nutrisi seimbang dan makan sehat. Mereka juga membantu membuat rencana makan yang dapatmemenuhi kebutuhan gizi pasien.

C. Terapi Gizi Penderita Anorexia

Adapun terapi gizi yang diberikan pada penderita anoreksianervosa adalah sebagai berikut

Tujuan diet:

a. Mempertahankan dan mencapai status gizi optimal

b. Memenuhi zat gizi makro dan mikro sesuai kebutuhan

c. Meningkatkan berat badan secara bertahap

Syarat diet:

a. Ada penambahan kalori sebesar 30-40 kkal hingga energy: 1000-1600 kkal/hari

b. Target peningkatan BB 1-1.5 kg per minggu

c. Kontrol berat badan agar tidak terjadi penuruan lagi

d. Protein 15% dari energi total

e. Lemak 20% dari energi total

f. Karbohidrat 55% dari energi total

g. Mengonsumsi makanan yang cukup serat untuk mencegahkonstipasi

h. Banyak mengonsumsi makanan tinggi vitamin B kompleks, vitamin C dan asam folat

i. Asupan cairan cukup (2000 ml/hari)

Anjuran Makanan:

a. Konsumsi asupan tinggi protein: susu dan produkolahannya (keju, mentega, yoghurt), telur, daging ayam, daging merah, ikan, kedelai, dan kacang-kacangan

b. Asupan lemak: berbagai jenis minyak, mentega, dan alpukat.

c. Karbohidrat: nasi, roti gandum utuh, kentang, jagung, oat, ubi, sereal, dan pasta.

d. Konsumsi sayur dan buah-buahan untuk asupan vitamin dan serat, seperti: bayam, brokoli, buncis, tomat, apel, pear, anggur, jeruk, dll

Contoh pengaturan menu makan

a. Hari ke-1 sampe ke-4 (1500kkal)

Pagi: sereal dan susu 1 gls, buah 1 potong (semangka, melon, jeruk) 

Selingan pagi: yoghurt ¾ gls belimbing atau 150 ml

Siang: kentang kukus 1 bh, telur orak arik 1 btr, buahpotong 1 porsi

Selingan sore: biscuit 2 keping

Malam: nasi 5 sdm, ayam paha 1 ptg, sayur tumis wortelbuncis 5 sdm

b. Hari ke 5-7 (2000kkal)

Pagi: sereal dan susu 1 gls, buah 1 potong (semangka, melon, jeruk) 

Selingan pagi: biscuit 2 keping, susu skim 1gls

Siang: Roti gandum 2 lembar, telur orak arik, yoghurt ¾ glsbelimbing

Selingan sore: biscuit 2 keping, susu full cream ¾ glsbelimbing

Malam: nasi 5 sdm, ikan panggang 1 ptg, sayur tumisbrokoli wortel 5 sdm

Lanjutkan pola makan ini hingga hari ke 10. Jika pola inibelum bisa menambah BB, pengidap anoreksia bisamenambahkan selingan setelah makan malam (bisa buah, atau karbohidrat seperti jagung rebus, ubi rebus, kentangkukus, dll)

Source: 

https://ayosehat.kemkes.go.id

https://hellosehat.com

https://nutrium.com