Disabilitas Intelektual pada Anak dan Remaja

Disabilitas Intelektual

Pengantar

Tanggal 3 Desember ini, kita turut memperingati Hari Disabilitas Internasional. Peringatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma tentang penyandang disabilitas dan memberikan sokongan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang dalam menjalani berbagai aspek kehidupan. Hingga saat ini, masih banyak masalah yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas, mulai dari pandangan yang kurang baik dari warga sekitar, hingga kurangnya kebijakan yang mengayomi para penyandang disabilitas.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sendiri, definisi dari Penyandang Disabilitas itu adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Pengertian Disabilitas Intelektual

Dari definisi ini, salah satu disabilitas yang perlu menjadi bahan perhatian adalah Disabilitas Intelektual. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut sering terjadi pada anak-anak dan kondisi ini harus diketahui sejak dini untuk proses kehidupan ke depannya. Menurut American Association on Intellectual and Developmental Disability (AAIDD), Disabilitas Intelektual adalah sebuah kondisi saat seseorang mengalami keterbatasan pada dua hal berikut:

  1. Fungsi intelektual, seperti belajar, memecahkan masalah.
    Cara untuk mengetahui fungsi intelektual sendiri adalah dengan melakukan pemeriksaan IQ. Seseorang dapat dikatakan mengalami Disabilitas Intelektual jika nilai IQnya sudah mencapai di bawah kisaran 70-75.
  2. Fungsi adaptasi, ini merupakan kumpulan dari keterampilan sosial, konseptual, dan praktikal yang bisa dipelajari dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
    a. Keterampilan konseptual, meliputi pemahaman bahasa dan membaca, konsep uang / waktu / angka, dan pengarahan diri sendiri.
    b. Keterampilan sosial, meliputi keterampilan interpersonal, tanggung jawab sosial, harga diri, kewaspadaan, kepatuhan terhadap hukum.
    c. Keterampilan praktis, seperti aktivitas dasar harian, kemampuan prosedural, rawat diri, rutinitas, keselamatan, penggunaan telepon.

Disabilitas Intelektual ini sendiri sering terjadi dan ditemukan setidaknya sebelum usia 22 tahun, dan mengalami berbagai jenis keparahan tergantung dari pencapaian aktivitas pada orang tersebut. Kebanyakan penyandang Disabilitas Intelektual saat ini berada pada kategori ringan, dengan gejala yang dapat diamati saat masih berusia kanak-kanak. Contohnya, penundaan pada keterampilan bahasa dan motorik dapat diketahui saat anak masih berusia 2. Sedangkan, gejala ringan sendiri seringnya ditemukan saat anak sudah memasuki usia sekolah di kala anak tersebut memiliki masalah dalam akademis.

Penyebab Disabilitas Intelektual

Banyak sekali penyebab dari terjadinya Disabilitas Intelektual ini sendiri. Hal ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok faktor, yaitu:

  1. Sebelum kelahiran (prenatal)
    Contohnya adalah penyakit infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, Herpes Virus) yang merupakan kumpulan penyakit infeksi yang dialami saat kehamilan, dan juga paparan obat atau zat berbahaya saat kehamilan yang berpotensi membahayakan janin, seperti obat anti kejang, obat kemoterapi, atau paparan radiasi lain.
  2. Saat persalinan (perinatal)
    Ibu yang memiliki riwayat preeklamsia (darah tinggi saat hamil), kelahiran banyak janin, lahir prematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau bayi yang pernah mengalami asfiksia (henti nafas) saat lahir dapat meningkatkan risiko terjadinya disabilitas intelektual pada saat masa kanak.
  3. Setelah kelahiran (post-natal)
    Kekurangan nutrisi dan kurangnya dukungan emosional, fisik, dan kognitif untuk tumbuh kembang selama masa kanak sendiri adalah salah satu penyebab terbesar dari terjadinya disabilitas intelektual. Selain itu, bisa juga faktor karena penyakit infeksi otak oleh karena bakteri atau virus, atau juga karena riwayat trauma kepala.

Penanganan dan Prognosis

Saat ini, penanganan yang tepat untuk disabilitas intelektual itu menyesuaikan dengan kemampuan sosial serta fungsi kognitifnya. Penanganan itu sendiri harus dilakukan secara dini dan bersifat khusus kepada apa yang menjadi masalah bagi para penyandang tersebut. Karena, setiap penyandang tentu memiliki masalahnya sendiri dalam hal berkomunikasi atau melaksanakan tugas dasar, seperti interaksi sosial, kemampuan berbicara, pemahaman bahasa, hingga keterampilan sosial.

Pemberian obat-obatan sendiri dapat dilakukan jika penyandang tersebut memiliki gangguan kejiwaan penyerta seperti contohnya depresi ataupun kecemasan.

Sejatinya, penyandang disabilitas intelektual jenis ringan ataupun sedang nantinya bisa menyokong diri sendiri, bisa hidup mandiri, dan bahkan mampu sukses dalam pekerjaan yang membutuhkan kemampuan intelektual dasar. Namun, untuk yang berat sendiri, terkadang dibutuhkan pertolongan yang konsisten seumur hidupnya.

Pencegahan

Disabilitas Intelektual sendiri dapat dicegah supaya tidak terjadi, dan hal itu dengan mengurangi faktor risiko yang ada, seperti contohnya:

  1. Skrining TORCH yang dapat dilakukan baik sebelum hamil atau saat sedang hamil, dan bisa juga dilakukan pencegahan dengan vaksinasi rubella ataupun pneumococcal
  2. Kurangi konsumsi minuman beralkohol
  3. Konsumsi asam folat saat hamil, terutama saat trimester awal untuk mengoptimalkan pembentukan sistem saraf pada janin.

Itu baru saja kepada pencegahan dengan fokus pada faktor risiko prenatal ataupun perinatal. Untuk faktor risiko postnatal sendiri, ada banyak hal yang bisa diterapkan seperti memberikan dukungan emosional yang tinggi kepada anak, serta pendidikan dan nutrisi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan juga berkonsultasi kepada petugas kesehatan yang ada.

Ditulis oleh : dr. Farhandika Mursyid
Dokter Umum, Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala.

Sumber artikel:

  1. https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/learning-and-developmental-disorders/intellectual-disability
  2. https://www.aaidd.org/intellectual-disability/definition
  3. https://www.asha.org/practice-portal/clinical-topics/intellectual-disability

16 thoughts on “Disabilitas Intelektual pada Anak dan Remaja

  1. Hello! I know this is kinda off topic but
    I was wondering which blog platform are you using for
    this site? I’m getting sick and tired of WordPress because I’ve had
    problems with hackers and I’m looking at alternatives for
    another platform. I would be fantastic if you could point me
    in the direction of a good platform.

  2. Hello! I know this is kinda off topic nevertheless I’d figured I’d ask.

    Would you be interested in trading links or maybe guest writing a blog post
    or vice-versa? My site addresses a lot of the same topics as yours and I think
    we could greatly benefit from each other. If you happen to be
    interested feel free to shoot me an e-mail. I look forward
    to hearing from you! Awesome blog by the way!

  3. I have been exploring for a little for any high-quality articles or
    weblog posts on this kind of space . Exploring in Yahoo I ultimately stumbled upon this web site.
    Reading this information So i am satisfied to show that I
    have a very just right uncanny feeling I found out exactly
    what I needed. I so much definitely will make certain to do
    not overlook this site and give it a glance on a continuing basis.

  4. I have been exploring for a little bit for any high-quality articles or blog posts on this sort of
    space . Exploring in Yahoo I at last stumbled upon this website.

    Studying this info So i am satisfied to show that I’ve an incredibly just right uncanny feeling I found out just what I needed.
    I such a lot indubitably will make sure to
    don?t disregard this web site and give it a look
    on a continuing basis.

  5. Greetings from California! I’m bored to tears at
    work so I decided to check out your blog on my iphone during lunch break.
    I enjoy the knowledge you present here and can’t wait to take a look
    when I get home. I’m amazed at how quick your blog loaded on my mobile ..
    I’m not even using WIFI, just 3G .. Anyhow, excellent site!

  6. With havin so much content do you ever run into any problems of plagorism
    or copyright violation? My blog has a lot of unique content I’ve either created myself or outsourced but it looks like a lot of it is popping it up all over the web without
    my agreement. Do you know any solutions to help prevent content from
    being stolen? I’d really appreciate it.

  7. Unquestionably imagine that that you said. Your favourite reason appeared to be on the
    net the simplest thing to be mindful of. I say to you, I certainly get annoyed at
    the same time as other people consider worries that
    they plainly do not understand about. You managed to hit
    the nail upon the top and also outlined out the whole thing with no need side effect , folks can take a signal.

    Will likely be back to get more. Thank you

  8. A person necessarily lend a hand to make critically articles I would state.
    That is the very first time I frequented your website page and up to now?
    I surprised with the research you made to make this actual post amazing.
    Magnificent task!

  9. I am really enjoying the theme/design of your website.
    Do you ever run into any browser compatibility issues?
    A few of my blog visitors have complained about my site not working correctly in Explorer but looks great in Opera.

    Do you have any advice to help fix this problem?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *