Kesehatan Jiwa Pada Ibu Hamil/Baby Blues

dr. Rukmi Kusningsih, Sp.KJ

Pada wanita yang sehat secara psikologis, kehamilan merupakan suatu ekspresi rasa perwujudan diri dan identitasnya sebagai wanita. Beberapa wanita memandang kehamilan sebagai suatu cara untuk menghilangkan keraguan diri mereka tentang femininitasnya atau sebagai suatu cara untuk menenteramkan diri mereka sendiri bahwa merek.a mampu hamil. Perilaku negatif terhadap kehamilan sering kali disertai dengan rasa takut akan kelahiran anak atau peran menjadi ibu akan mengakibatkan baik gangguan kesehatan jiwa atau gangguan kesehatan fisik pada ibu maupun janin dalam kandungan dan anak yang dilahirkannya.

DEFINISI

Baby Blues adalah gangguan mood atau suasana hati  pada wanita setelah melahirkan

INSIDEN

Lebih separuh dari wanita yang melahirkan bayi mengalami gangguan Baby Blues

Karena insiden yang tinggi ini maka banyak peneliti yang mempertimbangkan bahwa keadaan ini sebagai suatu kejadian yang normal pada periode setelah persalinan.

ETIOLOGI

–          Hormonal:

Adanya perubahan yang cepat kadar hormon estrogen, progesteron dan prolaktin setelah persalinan.

–          Stres Psikologis:

§  Banyak dari wanita merasa stres dalam merawat bayinya sehingga mereka  cemas dan keberatan apabila ditinggal sendirian dengan bayinya.

§  Kesadaran wanita tentang peningkatan tanggung jawab sebagai seorang ibu

§  Kehilangan dukungan sosial ketika ditinggalkan keluarga (ibu atau ibu mertua pulang kerumahnya masing-masing) dan suami mulai kembali bekerja.

§  Beberapa wanita merasa badannya tambah gemuk dan jelek. 

GEJALA

–          Gejala depresi ringan

Depresi biasanya akan sembuh secara spontan.  Akan tetapi pada sebagian wanita depresi ini dapat terus berlanjut yang merupakan tanda awal dari perkembangan depresi pasca persalinan

–          Cemas

–          Sering menangis

–          Sakit kepala

–          Kelelahan

–          Iritabel atau mudah tersinggung

–          Mood labil

–          Gangguan tidur

–          Perubahan nafsu makan

–          Ketergntungan

–          Mengeluh kurang mendapat perhatian dari lingkungan atau suami

Seringkali pada Baby Blues gejala yang muncul hanya menangis saja yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Gejala yang mirip juga bisa terjadi pada seorang ayah yang mengalami perubahan mood selama kehamilan istrinya atau setelah kelahiran bayinya, yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain bertambahnya tanggung jawab, menurunnya gairah seksual, menurunnya perhatian dari istri, serta keyakinan bahwa anak yang dilahirkan akan menyebabkan pernikahan mereka menjadi tidak bahagia.\

FAKTOR  RISIKO

–          Ibu pada kehamilan pertama (primipara) biasaya mengalami Baby Blues dengan gejala yang berat, akan tetapi pada kehamilan selanjutnya jika terjadi baby blues biasanya gejalanya lebih ringan.

–          Riwayat Gangguan Premenstruasi sebelum kehamilan.

–          Kepribadian Narcissistic Vulnerability

   ONSET

Hari 1 sampai minggu ke 6 setelah persalinan.

Biasanya gangguan berlangsung 1 atau  2 minggu dan membawa akibat yang tidak berarti. 

     TERAPI:

–          Tidak memerlukan terapi khusus karena gangguan ini bersifat sementara dan biasanya sembuh sendiri (self-limiting disorder).

–          Keluarga:

Dukungan sosial dari keluarga khususnya suami sangat diperlukan.

–          Tenaga kesehatan:

·   Memberikan dukungan sosial pada pasien

·   Pendekatan Edukasional yang sederhana

·    Menghubungi pasien pada 3 minggu pasca persalinan untuk menanyakan apakah pasien mengalami gangguan mood 

Penulis merupakan psikiater di RSK Puri Nirmala. Berpraktik setiap hari Selasa dan Kamis jam 09.00 – 13.00 WIB. daftarkan diri anda melalui nomor pendaftaran kami di 081524617175 (WA)