Assalamu’alaikum wr. wb. Salam Jiwa Nirmala.
Sudah sekitar dua minggu umat Muslim di seluruh dunia menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Bulan yang menjadi perayaan terbesar dengan segala macam hal yang mesti dilakukan. Bulan yang selama ini menjadi ajang ujian bagi umat muslim untuk menjadi lebih baik lagi, dengan tidak makan, minum, atau menuruti hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Sejatinya, namanya ibadah pasti punya efek positif untuk kesehatan. Beberapa studi menemukan efek positif dari ibadah puasa Ramadan untuk kesehatan fisik, baik itu untuk penurunan berat badan, penurunan kadar kolesterol atau gula darah, hingga peningkatan performa kerja, hingga perbaikan fungsi pencernaan dalam mengeluarkan kotoran-kotoran serta zat berbahaya.
Namun, puasa itu sendiri juga ada manfaatnya lho untuk kesehatan jiwa. Apa saja?
Membantu kita dalam kendali emosi
Berpuasa di bulan Ramadan itu tidak hanya mengajarkan kita untuk menahan diri dari lapar dan haus saja, namun juga selama waktu puasa tersebut, kita juga dituntut untuk menahan diri dari hawa nafsu yang lain, seperti tentu saja nafsu untuk marah, nafsu untuk berkata kasar, atau nafsu untuk perilaku buruk lainnya seperti contohnya menggosip atau berantem.
Memang, marah-marah, mengumpat, atau berkata kasar ini sendiri tidak sama sekali membatalkan puasa. Namun, kegiatan ini dapat mengurangi pahala puasa yang ada, sehingga ibadah puasajadi terkesan percuma.
Sehingga, dalam ibadah puasa ini, kita turut diminta untuk memfokuskan diri dalam berperilaku dan beramal baik serta berkata yang sopan kepada sesama manusia.
Mengajarkan untuk berbagi terhadap sesama
Salah satu aspek sosial yang penting dan sering dilakukan selama bulan Ramadan ini adalah memberikan zakat, infak dan sedekah. Hal ini memang perlu sekali dilakukan terutama bukan hanya untuk meningkatkan tali persaudaraan antar sesama manusia saja, tetapi juga dapat memberikan rasa tenang dan nyaman bagi kita.
Selain itu, tujuan puasa ini sendiri adalah untuk meningkatkan rasa empati kita juga terutama kepada saudara kita yang kurang mampu.
Beberapa riset menunjukkan bahwa adanya peningkatan endorphin ketika kita melakukan kegiatan sosial seperti berzakat atau berinfak tersebut. Endorphin itu sendiri adalah sebuah hormon yang berperan dalam menciptakan rasa senang bagi kita, sehingga terbebas dari rasa sendiri ataupun keluhan nyeri yang ada.
Menghindarkan diri dari kebiasaan buruk
Bulan Ramadan ini adalah bulan yang memberikan kesempatan kita untuk melakukan detoksifikasi (pembersihan) dari segala kebiasaan buruk yang ada, seperti merokok, minum alkohol, konsumsi obat-obat terlarang atau penggunaan internet yang berlebihan.
Ketika kita berpuasa, kita tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut karena ada yang dapat menghilangkan pahala puasa kita, bahkan ada juga yang dapat membatalkan puasa.
Sehingga, tentu saja, bulan ini dirasa sangat bagus untuk batu loncatan dalam melatih diri supaya bisa kuat melawan godaan atau cobaan untuk melakukan aktivitas tersebut.
Berikut adalah beberapa manfaat dari puasa Ramadan untuk kesehatan jiwa. Semoga di bulan yang penuh hikmah ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa kembali lagi merengkuh kemenangan ke arah fitrah.
Bagi yang masih merasakan adanya keluhan kesehatan jiwa yang ada di bulan Ramadan, akan sangat disarankan untuk konsultasi ke profesional yang telah kompeten di bidangnya seperti psikiater ataupun psikolog yang ada.
Ditulis oleh : dr. Farhandika Mursyid
—
RSK Puri Nirmala
Pelayanan Jiwa Prima Membangun Kesehatan Jiwa Masyarakat
Jl. Jayaningprangan No. 13, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta
Telp. 0274 515255 / WA. 0815 2461 7175
IG : @rsk.purinirmala / Twitter : @rsk_purinirmala
Jadwal Dokter klik di sini