Mengenal Skizofrenia / Schizophrenia

Apa itu Schizophrenia Skizofrenia

Skizofrenia / Schizophrenia adalah gangguan mental yang serius di mana penderita menafsirkan realitas secara tidak normal. Skizofrenia dapat memunculkan beberapa kombinasi gejala, seperti halusinasi, delusi, dan pola pikir serta perilaku yang sangat tidak teratur dan dapat mengganggu fungsi sehari-hari.

Orang dengan skizofrenia membutuhkan perawatan dalam waktu yang lama, hingga seumur hidup. Namun, deteksi skizofrenia secara dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum perkembangannya jadi memburuk dan dapat membantu meningkatkan tindakan pencegahan kedepannya.

Gejala

Tanda dan gejala dari skizofrenia dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan gejala yang melibatkan cara berpikir, seperti delusi, halusinasi, atau ucapan tidak teratur, dan gangguan gerakan yang tidak teratur. Gejala tersebut setidaknya dialami dalam kurun waktu minimal 1 bulan. Gejala dapat meliputi:

Delusi: Ini adalah sebuah gejala dimana Anda terus menerus memiliki keyakinan palsu yang tetap dipertahankan meskipun sudah ada bukti yang kuat. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda sedang disakiti atau dilecehkan; Anda memiliki kemampuan atau ketenaran yang luar biasa; Anda merasa orang lain bisa membaca pikiran Anda; orang lain jatuh cinta dengan Anda, atau bencana besar akan segera terjadi. Delusi terjadi pada sebagian besar penderita skizofrenia.

Halusinasi: Ini merupakan sebuah gejala berupa gangguan dari panca indera dimana Anda dapat melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan obat-obatan, atau gangguan terhadap kejiwaan seperti skizofrenia. Namun, bagi penderita skizofrenia, hal ini memiliki kekuatan dan pengaruh yang seolah nyata. Halusinasi dapat dirasakan di semua indra, tetapi yang paling banyak pada pasien skizofrenia adalah melalui pendengaran.

Pemikiran (dan ucapan) yang tidak teratur: Pemikiran yang tidak teratur menimbulkan ucapan yang tidak teratur. Komunikasi dapat terganggu, dan ketika diberikan pertanyaan, jawaban yang diberikan seringkali tidak berhubungan.

Perilaku motorik yang sangat tidak teratur atau tidak normal.: Hal ini dapat terlihat dalam beberapa perilaku, dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak dapat diprediksi. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, postur tubuh yang tidak tepat atau aneh, kurangnya respon, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.

Gejala negatif: Ini mengacu pada berkurangnya atau kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadinya atau tampak kurang emosi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah, atau berbicara dengan nada datar). Selain itu, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, menarik diri secara sosial, atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Gejala dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, ada kalanya membaik atau memburuk. Beberapa gejala mungkin selalu ada.

Pada pria, gejala skizofrenia biasanya mulai pada awal hingga pertengahan 20-an. Pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Jarang ditemukan kejadian awal skizofrenia pada anak-anak atau pada orang dewasa yang berusia di atas 45 tahun.

Gejala pada remaja

Gejala skizofrenia pada remaja mirip dengan orang dewasa, tetapi kondisinya mungkin lebih sulit dikenali. Hal ini mungkin karena beberapa gejala awal skizofrenia pada remaja menyerupai perkembangan umum selama masa remaja, seperti:

  • Penarikan dari teman dan keluarga
  • Penurunan prestasi di sekolah
  • Kesulitan tidur
  • Lekas ​​marah atau suasana hati tertekan
  • Kurang motivasi

Selain itu, penggunaan zat terlarang, seperti ganja, metamfetamin, atau halusinogen seperti LSD, terkadang dapat menyebabkan tanda dan gejala yang serupa.

Dibandingkan dengan gejala skizofrenia pada orang dewasa, remaja mungkin kecil kemungkinannya mengalami delusi, dan lebih cenderung mengalami halusinasi visual.

Kapan harus ke dokter

Penderita skizofrenia sering kali kurang menyadari bahwa kesulitannya berasal dari gangguan mental yang memerlukan perhatian medis, sehingga sering kali bergantung pada keluarga atau teman untuk mendapatkan pertolongan.

Jika menurut Anda seseorang yang Anda kenal mungkin memiliki gejala skizofrenia, bicarakan hal tersebut dengannya. Meskipun Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk mencari bantuan profesional, Anda dapat menawarkan dorongan dan dukungan serta membantu orang yang Anda cintai menemukan bantuan.

Jika orang yang Anda cintai membahayakan diri sendiri atau orang lain atau tidak dapat menyediakan makanan, pakaian, atau tempat tinggal sendiri, Anda mungkin perlu menghubungi bantuan profesional.

Pikiran dan percobaan bunuh diri

Pikiran dan percobaan bunuh diri adalah hal umum pada orang-orang dengan skizofrenia. Jika Anda memiliki orang yang Anda cintai yang berada dalam bahaya percobaan bunuh diri atau pernah mencoba bunuh diri, pastikan seseorang tetap bersama orang tersebut. Bila memungkinkan hubungi bantuan darurat, atau bawa orang tersebut ke rumah sakit terdekat.

Penyebab

Tidak diketahui apa yang menyebabkan skizofrenia, tetapi para peneliti percaya bahwa kombinasi gen, struktur kimiawi otak, dan lingkungan berkontribusi pada perkembangan gangguan tersebut.

Masalah dengan bahan kimia otak tertentu yang muncul secara alami dapat menyebabkan skizofrenia. Studi pencitraan menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat penderita skizofrenia. Meskipun, para peneliti tidak yakin tentang signifikansi perubahan ini, mereka menyimpulkan bahwa skizofrenia adalah penyakit otak.

Faktor risiko

Meskipun penyebab pasti skizofrenia tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko pengembangan atau pemicu skizofrenia, termasuk:

  • Memiliki riwayat keluarga skizofrenia –> 47% pada saudara kembar, 12 % jika terlahir dari orang tua dengan riwayat skizofrenia
  • Beberapa komplikasi kehamilan dan kelahiran, seperti malnutrisi atau paparan racun atau virus yang dapat memengaruhi perkembangan otak
  • Mengkonsumsi obat-obatan yang mengubah pikiran (psikoaktif atau psikotropika) selama masa remaja dan dewasa muda

Komplikasi

Jika tidak ditangani, skizofrenia dapat menyebabkan masalah parah yang memengaruhi setiap area kehidupan. Komplikasi yang dapat disebabkan atau dikaitkan dengan skizofrenia meliputi:

  • Bunuh diri, percobaan bunuh diri dan pikiran untuk bunuh diri
  • Gangguan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
  • Depresi
  • Penyalahgunaan alkohol atau obat lain, termasuk nikotin
  • Ketidakmampuan untuk bekerja atau bersekolah
  • Masalah keuangan dan tunawisma
  • Isolasi sosial
  • Masalah kesehatan dan medis
  • Perilaku agresif, meskipun jarang terjadi

Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah skizofrenia, tetapi pengobatan yang disiplin dapat membantu mencegah kekambuhan atau perburukan gejala. Selain itu, sampai saat ini, peneliti masih mempelajari lebih dalam tentang faktor resiko bisa membantu mendeteksi lebih awal gejala skizofrenia, dan bisa dilakukan penanganan sejak dini.

Hubungi rumah sakit terdekat bila anda memerlukan bantuan medis. Atau silakan hubungi kami bila anda memerlukan bantuan. Anda juga bisa menyesuikan dengan jadwal dokter anda.

RUMAH SAKIT KHUSUS PURI NIRMALA

JL. Jayaningprangan No. 13 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta

Telp. (0274) 515255

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *