Oleh : dr. Farhandika Mursyid
Salam Jiwa Nirmala!
Sobat Jiwa Nirmala apakah pernah dengar istilah “You are what you eat”? Istilah ini tentu saja bukanlah sebuah istilah karangan yang dibuat oleh anak-anak penyuka senja atau penulis puisi dengan kopi. Ternyata, istilah ini juga memiliki bukti yang sahih. Meskipun, sebenarnya, hal ini masih banyak dipelajari, tetapi setidaknya sudah ada bukti yang mengaitkan hubungan antara makanan dengan kondisi mood.
Sebenarnya, bukan lagi rahasia bahwa adanya perubahan pola makanan tertentu untuk kita dapat memberikan perubahan kepada struktur dan kerja otak kita, baik itu dari segi kimiawi ataupun fisiologis. Dan dari situ pun, bisa ditarik kemungkinan bahwa perubahan tersebut dapat juga menciptakan perubahan dari perilaku dan mood kita.
Di dalam dunia kesehatan, kita mengenal adanya beberapa zat dari makanan yang dapat meningkatkan kondisi mood kita, seperti contohnya ada omega-3 yang biasanya ditemukan di dalam ikan. Terkait Omega-3 sendiri, sebuah penelitian di Selandia Baru menemukan bahwa konsumsi ikan yang mengandung omega-3 berhubungan dengan perbaikan kesehatan mental. Meskipun itu, ada penelitian lagi yang menemukan bahwa konsumsi omega-3 memiliki hubungan dengan peningkatan kejadian depresi pada ibu-ibu setelah melahirkan.
Namun, salah satu zat yang sering sekali dibicarakan karena pengaruhnya terhadap kesehatan mental adalah triptofan. Triptofan sendiri adalah sebuah asam amino yang ada secara alami dan berperan sebagai sumber dari produksi hormon serotonin yang ada di tubuh kita. Bagi yang belum tahu, mari kita sedikit bahas tentang serotonin.
Serotonin adalah sebuah zat atau yang bisa dibilang, sebuah hormon yang berfungsi ke hampir seluruh bagian dari tubuh kita. Perannya lebih banyak di bagian emosi dan juga di kemampuan motorik dan kognitif. Dalam kesehatan mental sendiri, serotonin berfungsi kuat sebagai zat yang dapat menstabilkan mood. Serotonin sendiri dibuat dari asam amino yaitu triptofan dan kebanyakan ditemukan di saluran pencernaan. Meskipun itu, serotonin juga bisa diproduksi di otak kita dikarenakan kemampuan triptofan yang bisa menembus sawar darah-otak. Oleh karean itu, jumlah triptofan sendiri sangat berpengaruh dalam peningkatan fungsi serotonin di otak.
Di dalam tubuh kita, selain menjaga mood, serotonin memiliki peran yang banyak sekali, seperti:
- Mengendalikan pergerakan usus
- Memudahkan pembekuan darah
- Menjaga kesehatan tulang
- Membantu mengendalikan waktu tidur dan bangun.
Kekurangan kadar serotonin sendiri dapat menyebabkan gangguan mood seperti depresi. Sehingga, perlu adanya peningkatan serotonin yang didapatkan melalui peningkatan konsumsi triptofan yang bisa didapatkan dari makanan tertentu.
Sejatinya, kita sebagai manusia membutuhkan asam amino sekitar 3.5 – 6 miligram per kilogram berat badan. Sehingga, untuk triptofan sendiri, dibutuhkan sekitar 250-425 miligram setiap harinya. Triptofan sendiri dapat diperoleh dengan mudah melalui makanan, khususnya makanan yang kaya akan protein, seperti ayam, telur, keju, ikan, kacang-kacangan, susu, tahu, dan coklat. Meskipun itu, konsumsi makanan ini harus disertakan dengan konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin B2, dikarenakan kedua zat tersebut dapat membantu pengubahan triptofan menjadi serotonin. Tentu saja, makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Meskipun itu, masih banyak lagi cara yang bisa diterapkan untuk memperbaiki mood yang tidak baik. Selain dengan memperbaiki makanan, juga bisa dengan berolahraga, melakukan aktivitas yang digemari, atau jika tidak ditemukan solusi yang baik, bisa juga dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater yang ada di tempat terdekat.
Hubungi rumah sakit terdekat bila anda memerlukan bantuan medis. Atau silakan hubungi kami bila anda memerlukan bantuan. Anda juga bisa menyesuikan dengan jadwal dokter anda.
RUMAH SAKIT KHUSUS PURI NIRMALA
JL. Jayaningprangan No. 13 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta
Telp. (0274) 515255
Mantap ini tulisan. Terimakasih dokter