Oleh : dr. Fiddina Mediola, Sp.KJ
S, seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun, telah merawat suaminya yang mengidap kanker stadium lanjut selama lebih dari dua tahun. Pada awalnya, ia merasa mampu menjalankan perannya dengan baik, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai mengalami perasaan frustasi yang mendalam. S sering merasa cemas dan sulit tidur, namun mengabaikan tanda-tanda tersebut dengan alasan bahwa pasien yang lebih membutuhkan perhatian. Lambat laun, ia mulai menarik diri dari lingkungan sosialnya, mudah marah terhadap hal-hal kecil, dan kehilangan selera makan. Gejala-gejalanya tampak tersamarkan sebagai kelelahan biasa, hingga suatu hari ia mengalami serangan panik yang membuatnya menyadari bahwa dirinya juga membutuhkan pertolongan. Kisah S menggambarkan bagaimana caregiver dapat mengalami masalah kesehatan jiwa yang tidak disadari, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencari dukungan sebelum kondisinya memburuk.Pada dasarnya, merawat pasien kanker adalah tugas yang penuh kasih, tetapi juga penuh tantangan. Seorang Caregiver, baik itu keluarga, teman, atau tenaga profesional, memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan pengobatan pasien kanker. Namun, sering kali beban emosional dan fisik yang ditanggung oleh caregiver dapat berdampak serius pada kesehatan jiwa mereka. Oleh karena itu, memahami pentingnya menjaga kesehatan jiwa caregiver adalah hal yang sangat penting.
Tantangan yang Dihadapi Caregiver
Caregiver menghadapi berbagai tantangan yang dapat menyebabkan tekanan psikologis, di antaranya:
- Beban emosional: Menyaksikan penderitaan pasien, menghadapi kemungkinan kehilangan, dan mengelola harapan yang naik turun bisa menjadi pengalaman yang sangat melelahkan secara emosional.
- Stres fisik: Tugas perawatan seperti membantu pasien bergerak, memberikan obat, serta mengatur jadwal medis dapat menguras tenaga secara fisik.
- Kurangnya dukungan sosial: Banyak caregiver merasa sendirian karena kurangnya dukungan dari keluarga atau teman.
- Kelelahan dan burnout: Kurangnya waktu untuk diri sendiri sering kali menyebabkan kelelahan mental dan emosional yang berujung pada burnout.
Ciri-Ciri Caregiver yang Mengalami Masalah Kesehatan Jiwa
Caregiver yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dapat menunjukkan beberapa tanda berikut:
- Merasa kelelahan yang berlebihan: Selalu merasa lelah, bahkan setelah beristirahat.
- Perubahan mood yang drastis: Mudah tersinggung, marah, atau menangis tanpa alasan yang jelas.
- Menarik diri dari lingkungan sosial: Enggan berinteraksi dengan orang lain dan lebih memilih menyendiri.
- Kehilangan minat dan motivasi: Tidak bersemangat dalam menjalankan tugas sehari-hari atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
- Masalah konsentrasi dan ingatan: Kesulitan dalam fokus atau sering lupa terhadap hal-hal penting.
- Perubahan pola tidur dan makan: Mengalami insomnia atau tidur berlebihan, serta perubahan nafsu makan yang signifikan.
- Munculnya pikiran-pikiran negatif: Merasa putus asa, tidak berharga, atau bahkan memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Jika caregiver mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk mencari bantuan dan dukungan agar kesehatan mental tetap terjaga.
Dampak negatif pada permasalahan kesehatan jiwa
Apabila gejala gejala tersebut tidak dikelola dengan baik, stres yang dialami caregiver dapat berdampak pada kesehatan mental mereka, termasuk:
- Depresi dan kecemasan: Tekanan emosional yang berkelanjutan dapat menyebabkan gejala depresi seperti kesedihan berkepanjangan, kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai, dan kesulitan tidur.
- Irritabilitas dan mudah marah: Caregiver yang mengalami tekanan tinggi sering kali menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung.
- Gangguan tidur: Stres dan kecemasan dapat menyebabkan insomnia atau kualitas tidur yang buruk.
- Masalah kesehatan fisik: Tekanan psikologis dapat berdampak pada kesehatan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan tekanan darah tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat merawat pasien kanker
Agar dapat memberikan perawatan terbaik bagi pasien tanpa mengorbankan kesehatan jiwa, caregiver perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
A. Menjaga komunikasi yang baik
- Berbicara secara terbuka dengan pasien dan tenaga medis tentang kondisi kesehatan pasien dan batasan diri sebagai caregiver.
- Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga lain atau tenaga medis jika merasa kewalahan.
B. Memahami kebutuhan pasien
- Setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda, baik dari segi fisik maupun emosional. Mempelajari kondisi pasien dapat membantu caregiver memberikan dukungan yang lebih baik.
- Pastikan pasien tetap merasa dihargai dan memiliki kendali atas beberapa aspek hidupnya.
C. Membagi tanggung jawab
- Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga lain atau tenaga medis jika merasa kewalahan.
- Membagi tugas dengan orang lain dapat mengurangi risiko burnout.
D. Menjaga kesehatan fisik dan jiwa diri sendiri
- Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan tetap aktif secara fisik.
- Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di luar tugas caregiving.
E. Menetapkan Batasan yang Jelas
- Menetapkan batasan yang jelas antara peran sebagai caregiver dan kebutuhan pribadi adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup.
- Jika memungkinkan, carilah waktu untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang menyegarkan diri.
Strategi menjaga kesehatan jiwa caregiver
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan jiwa:
- Mencari dukungan sosial: Bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung caregiver untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama.
- Menerapkan teknik relaksasi: Latihan pernapasan, meditasi, dan yoga dapat membantu mengurangi stres.
- Menjalani konseling atau terapi: Jika merasa sangat terbebani, berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat memberikan panduan yang bermanfaat.
- Melakukan hobi dan aktivitas yang menyenangkan: Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca, menulis, atau mendengarkan musik.
- Menggunakan jeda dan istirahat secara teratur: Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat yang cukup agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
Kesimpulan
Merawat pasien kanker merupakan perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga bermakna. Agar dapat memberikan perawatan terbaik, seorang caregiver harus menjaga keseimbangan antara tanggung jawab merawat pasien dan kesehatan mentalnya sendiri. Dengan menerapkan strategi yang tepat, caregiver dapat tetap sehat secara fisik dan emosional sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih optimal bagi pasien.
Penulis merupakan dokter spesialis yang berpraktik di RSK Puri Nirmala pada hari rabu pukul 13.00 – 16.00 dan hari lainnya dengan perjanjian.
Jika anda mengalami masalah gangguan jiwa, segera periksakan diri ke RSK Puri Nirmala yaa!
Sumber:
- Incidence of Anxiety and Depression and Its Related Factors in Family Caregivers of Cancer Patients, Ana Yuliani, Baiq Rhadiana, dkk, e jurnal kedokteran, 2023
- Peningkatan Peran Caregiver dalam Support System untuk Pasien Kanker. rhandika rafli, dkk. Jurnal kreativitas pengabdian kepada Masyarakat PKM, 2023
- Oncodoc.id